Cerita di Balik SBMPTN
Untukmu, kaum-kaum yang merasa tidak rajin namun punya harapan Untukmu, kaum-kaum pemalas yang hanya bekerja pada waktunya Untukmu, yang telah berusaha mati-matian namun belum bejo Untukmu, para pejuang SBMPTN Waktu itu sekitar Agustus 2015, teman-teman sekolahku udah pada heboh ngomongin SNMPTN. Tiap kelas bikin list nama, jurusan, dan universitas. Aku, sebagai kaum yang pas-pasan di sekolah dag-dig-dug berharap sainganku sedikit. But eits! Waktu itu yang pengen masuk di tempatku kuliah sekarang ada sekitar 100 anak dan nilai mereka itu tidak bisa disebut rendah. Gimana ga sedih? Mulai saat itu, aku mendadak rajin. Aku jadi anak yang ambisius dan sangat visioner. Setiap hari kerjaannya Cuma belajar. Pulang sekolah langsung cus ke bimbel sendiri, kalau laper ya makan sendiri, sampe ibu-ibu warung heran kenapa aku makan sendirian. fyi, di bimbel aku ga selalu masuk kelas tapi tiap hari selalu ikut program tentiran alias les privat dari setengah dua sampe setengah